Hola :D
Jumpa lagiii dengan Meisy disini #nyanyi *eh
post kali ini, saya mau cerita tentang wisata kuliner saya bareng Emes dan Ebes (ayah dan ibu) dan Nenek, di kota kelahiran saya Probolinggo, Jawa Timur.
Jumpa lagiii dengan Meisy disini #nyanyi *eh
post kali ini, saya mau cerita tentang wisata kuliner saya bareng Emes dan Ebes (ayah dan ibu) dan Nenek, di kota kelahiran saya Probolinggo, Jawa Timur.
Pas kelaparan, kami muter-muterin kota mungil ini mengamati dengan seksama mau makan dimana. dan pas di JL. Jendral Gatot Subroto, kita menemukan warung ikan bakar. yang letaknya ada di seberang warung lesehan ayam bakar Mbak Sari (bagi orang Probolinggo pasti tau).
Warungnya sederhana tapi bersih, dilihat dari tampilan luarnya sih kayaknya sempit tapi pas masuk kedalam, lumayan luaslaaah, dan bau asep ikan panggang bercampur rada amis ikan segar. Oya jangan lupa! Kain nama warungnya nama hijau neon dengan tulisan "ikan bakar" (iya bener, emang cuma gitu doang --" )
tempat duduk di warungnya
Disini tersedia 5 meja yang masing-masing berisi 4 kursi plastik kayak di foto atas tuh. Pas kita duduk, nanti mbak pelayannya langsung menghampiri dan menanyakan kita mau pesen apa dan sambalnya pedes atau nggak. Oh ya, catet! khusus hari Jum'at disini nggak menyediakan ikan laut (misal: cumi", kakap dll) hanya menyediakan ikan air tawar, dan kami pesan Gurami bakar. Dan nggak disarankan kesini pas laper-lapernya, karena disini pake ikan segar (ikannya ditaruh di drum berisi air) dan baru dibikinin pas ada pesenan aja. Mungkin sekitar 10-15 menitan menunggu matangnya ikan. Tapi untuk minumannya, datang dengan segera kok. Jadi nggak heran, kalo pas makanan datang, minumannya tinggal separuh. hehe.
pas makanan datang, minuman udah tinggal separuh
satu paket pesanan, terdiri dari ikan bakar ukuran medium sama sambal tomat dan lalapannya seperti di gambar atas. kalo menurut saya, sambal disini nggak pedas sama sekali, meskipun udah pesen yang pedesss. haha. entah lidah saya yang ketinggian level, atau memang orangnya yang pelit kasih cabai, hanya Tuhan yang tau. Kalau untuk nasi, ukurannya juga medium, dan nggak jadi satu paket sama ikannya, jadi buat kalian yang lagi diet atau gak suka nasi, boleh kok nggak pesen kayak saya waktu itu.
after makan
Nah seperti biasa, silahkan menyimpulkan sendiri dari foto before dan after yang sudah saya upload diatas. Soal nasi, maaf nih pembaca, waktu itu saya nggak pesan nasi jadi nggak tau faktor internal dan eksternal mengapa nasi ebes dan emes saya masih sisa segitu.
Yang terakhir adalah, ini bonnya silahkan simpulkan sendiri bagaimana:
Ikan bakar 3 porsi + es teh 1 + jeruk hangat 2 + kerupuk 4 plastik = Rp 75.000
Nah sekian laporan jalan-jalan kuliner saya kali ini..
Jumpa lagi dilaporan-laporan saya selanjutnya..
Danti melaporkan dari lokasi, kembali ke studio ;)
bubye ^^
murah dong. 75 ribu gurami udah dapat 3
BalasHapus